Seperti yang kita ketahui, baru-baru ini artis ternama Olga Saputra meninggal dunia diakibatkan oleh salah satu penyakit radang selaput. Penyakit itu disebut Meningitis. Meningitis sendiri adalah peradangan pada selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.
Meningitis biasanya disebebakan oleh bakteri atau virus, dan kadang-kadang disebabkan infeksi jamur, meskipun hampir semua mikroba dapat menyebabkan terjadi meningitis tersebut.
Ketika meradang, meningitis menyebabkan pembengkakan didaerah terjadinya infeksi, biasanya di leher. Sistem saraf dan otak bisa rusak pada beberapa kasus. Adapun Tiga gejala meningitis yang patut diwaspadai adalah demam, sakit kepala, dan leher yang terasa kaku.
Perawatan perlu dilakukan di rumah sakit. Untuk kasus yang lebih parah, disarankan dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) agar fungsi vital tubuh bisa dipantau dengan saksama.
Meningitis sebenarnya akan lebih mudah diobati jika diketahui sejak dini, karena pada stadium tertentu akan sulit untuk di obati, seperti pada kasusnya Olga Saputra dikatakan Meningitisnya sudah pada stadium 4 jadi memang sangat sulit untuk di obati dan resikonya adalah kematian.
Di Indonesia sudah ada dua jenis vaksin meningitis, yaitu vaksin meningokokus polysakarida dan vaksin meningokokus konjugat. Vaksin meningokokus polysakarida bisa diberikan untuk usia berapa pun dan mampu memberi perlindungan sebesar 90-95 persen. Untuk anak di bawah usia 5 tahun, vaksin ini bisa bertahan 1-3 tahun. Sedangkan untuk dewasa akan melindungi selama 3-5 tahun. Untuk vaksin mengingokokus konjugat hanya untuk usia 11-55 tahun. BPOM menyarankan agar individu usia 11-55 tahun melakukan program vaksinasi meningitis konjugat ini.
Cara terbaik untuk mencegah meningitis adalah dengan menerima vaksinasi sejak dini. Akan tetapi karena penyakit ini masih sangat terjadi di Indonesia, vaksin sejak dini bukan menjadi hal yang wajib.
2. Pola hidup sehat
Untuk contoh kasus yang terjadi pada Olga Saputra, meningitis terjadi karena Olga terlalu memaksa diri untuk bekerja siang dan malam dan kurang istirahat yang cukup. Langkah mudah untuk menghindari penyakit ini sebenarnya dengan menjalan pola hidup sehat dengan makan makanan yang sehat dan istirahat yang cukup dan jangan lupa olahraga, sehingga resiko terjadinya meningitis ini akan menjadi kecil dan bahkan tidak ada.
Inti dari semua ini adalah semua penyakit pasti dapat menyerang siapa saja, dan tugas kitalah agar tidak terkena berbagai macam penyakit usahakan untuk menjalankan pola hidup sehat dengan sebagaimana mestinya. Semoga artikel kali bermanfaat.
Referensi artikel : http://www.alodokter.com
Meningitis biasanya disebebakan oleh bakteri atau virus, dan kadang-kadang disebabkan infeksi jamur, meskipun hampir semua mikroba dapat menyebabkan terjadi meningitis tersebut.
Ketika meradang, meningitis menyebabkan pembengkakan didaerah terjadinya infeksi, biasanya di leher. Sistem saraf dan otak bisa rusak pada beberapa kasus. Adapun Tiga gejala meningitis yang patut diwaspadai adalah demam, sakit kepala, dan leher yang terasa kaku.
Mengenal Penyakit Meningitis
Ilustrasi penyakit meningitis |
Adapun langkah-langkah penanganan meningitis dapat dilakukan dengan beberapa hal berikut :
Penanganan meningitis bisa dilakukan dengan banyak istirahat dan minum obat pereda rasa sakit untuk sakit kepala. Sedangkan pengobatan meningitis pada pasien meningitis, bisa dirawat dengan antibiotik atau obat-obatan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan bakteri.Perawatan perlu dilakukan di rumah sakit. Untuk kasus yang lebih parah, disarankan dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) agar fungsi vital tubuh bisa dipantau dengan saksama.
Meningitis sebenarnya akan lebih mudah diobati jika diketahui sejak dini, karena pada stadium tertentu akan sulit untuk di obati, seperti pada kasusnya Olga Saputra dikatakan Meningitisnya sudah pada stadium 4 jadi memang sangat sulit untuk di obati dan resikonya adalah kematian.
Adapun cara mencegah meningitis dapat melakukan beberapa hal berikut :
1. Vaksinasi sejak diniDi Indonesia sudah ada dua jenis vaksin meningitis, yaitu vaksin meningokokus polysakarida dan vaksin meningokokus konjugat. Vaksin meningokokus polysakarida bisa diberikan untuk usia berapa pun dan mampu memberi perlindungan sebesar 90-95 persen. Untuk anak di bawah usia 5 tahun, vaksin ini bisa bertahan 1-3 tahun. Sedangkan untuk dewasa akan melindungi selama 3-5 tahun. Untuk vaksin mengingokokus konjugat hanya untuk usia 11-55 tahun. BPOM menyarankan agar individu usia 11-55 tahun melakukan program vaksinasi meningitis konjugat ini.
Cara terbaik untuk mencegah meningitis adalah dengan menerima vaksinasi sejak dini. Akan tetapi karena penyakit ini masih sangat terjadi di Indonesia, vaksin sejak dini bukan menjadi hal yang wajib.
2. Pola hidup sehat
Untuk contoh kasus yang terjadi pada Olga Saputra, meningitis terjadi karena Olga terlalu memaksa diri untuk bekerja siang dan malam dan kurang istirahat yang cukup. Langkah mudah untuk menghindari penyakit ini sebenarnya dengan menjalan pola hidup sehat dengan makan makanan yang sehat dan istirahat yang cukup dan jangan lupa olahraga, sehingga resiko terjadinya meningitis ini akan menjadi kecil dan bahkan tidak ada.
Inti dari semua ini adalah semua penyakit pasti dapat menyerang siapa saja, dan tugas kitalah agar tidak terkena berbagai macam penyakit usahakan untuk menjalankan pola hidup sehat dengan sebagaimana mestinya. Semoga artikel kali bermanfaat.
Referensi artikel : http://www.alodokter.com